Kamis, Januari 10, 2008

Pak Sundar

Pak Sundar adalah nama tukang becak yang mengantar dan menjemput Nasywa sekolah di TBIT-Taman Bermain Islam Terpadu yang lebih dikenal orang dengan sebutan play group- Bina Insan Cendekia. Sebenarnya satu yayasan dengan SDIT Bina Insan Cendekia dimana istriku mengajar, tapi lokasinya berbeda dan kebetulan jaraknya lebih jauh ke TBIT daripada ke SDIT yang cuma 400 meter dari kontrakanku sekarang.

Sepulang kerja kemarin, Nasywa bilang kalau hari ini dia libur sekolah.

"Hari Jum'at masuk?" tanyaku.
"Masuk," istriku yang menjawab.
"Besok Abi kan masuk kerja, terus hari Jum'at libur, kalau gitu besok lusa sekolah diantar dan dijemput Abi, ya?" pintaku ke Nasywa.
"Nggak mau, Pak Sundar aja."
"Lho kenapa, mumpung libur Abi kan pingin ngantar dan jemput Nasywa."
"Nanti kalau Abi yang ngantar nanti aku jadi nangis...," tukas Nasywa.

Dua pekan yang lalu selama beberapa hari Nasywa minta aku yang ngantar sekolah. Padahal dengan begitu dia harus siap lebih awal, pukul 06:30 sudah harus berangkat karena aku harus segera berangkat kerja, sedangkan pada jam-jam segitu di sekolahnya masih ada 1-2 anak saja, bahkan kadang belum ada yang datang. Di hari terakhir aku mengantarnya sekolah, tidak seperti sebelum-sebelumnya, Nasywa sempat menangis saat aku tinggalkan.

Dengan diiringi tawa kecil Nasywa bilang, "Nanti kalau Abi yang ngantar aku manggilnya Abi jadi Pak Sundar."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahagia dan terima kasih untuk komentar yang diberikan...