Jumat, Januari 23, 2009

Hari Ulang Tahun Nasywa Tanpa Nasywa

Tidak enak juga rasanya di hari ulang tahunnya yang ke-5, kemarin, Nasywa tidak ada di tengah-tengah kami bertiga.

Karena libur sekolah, sejak 2 hari yang lalu Nasywa di rumah neneknya di Tulungagung.

Kemarin ummi’nya nelpon dia tapi dia tidak mau berbicara lewat telepon, malu katanya.

Kamis, Januari 22, 2009

Bangsa Yang Tak Punya Identitas

Kalau ada pertanyaan, bagaimanakah cara yang termudah mengenali seseorang itu adalah orang Indonesia?

Saya pribadi tidak akan serta merta bisa menjawab pertanyaan itu, karena memang saya tidak menemukan kekhasan pada manusia yang bernama orang Indonesia itu.

Berbeda kalau pertanyaan yang sama diajukan dengan konteks yang berbeda.

Misal obyek pertanyaannya adalah orang Arab, orang India, bahkan mungkin orang Pakistan. Saya akan jawab itu orang India karena memakai belitan kain khas di atas kepalanya, atau pakai sorban dengan pengikat di kepalanya sebagai orang Arab, atau juga saya pastikan itu orang Pakistan karena memakai baju yang sekilas seperti baju koko yang sering kita pakai waktu sholat.

Apakah orang Indonesia itu yang memakai blangkon? Saya jawab tidak, itu orang Jawa. Yang pakai ulos? Itu orang Batak.

Menurut saya, karena tidak punya identitas yang jelas itu, maka orang Indonesia sangat mudah terbawa arus, dalam banyak hal. Contohnya ini:

Rabu, Januari 14, 2009

Kamis, Januari 08, 2009

Perang Cerdas Modal Hamas


Jawa Pos - Kamis, 08 Januari 2009

Oleh: Ridlwan *

Hari Sabath (Sabtu), hari yang dikuduskan kaum Yahudi diingkari sendiri oleh tentara Israel. Di hari larangan membunuh, bepergian, dan berdagang itu, pasukan darat negeri zionis resmi menyerang Gaza, Palestina. Mereka disambut meriah dengan rudal-rudal jarak dekat pejuang Hamas (Haraqah Al Muqawamah Al Islamiyah, Gerakan Perlawanan Islam).

Pemimpin Hamas Khalid Misyal dari pos komandonya di Syiria sudah memerintahkan setiap pejuang Hamas melawan. Khalid menjanjikan neraka bagi setiap tentara Israel yang menginjak tanah Gaza. Mengapa Hamas begitu berani ?

Padahal, dari hitung-hitungan matematika pertahanan, kekuatan dua pasukan sangat timpang. Bagai bumi dan langit. Israel Defence Forces (IDF, angkatan bersenjata Israel) setidaknya berkekuatan 176 ribu infanteri bersenjata lengkap. IDF juga mendapat dukungan serangan udara dari 286 helikopter serbu, dan 875 jet tempur berkecepatan supersonik. Juga, 2800 tank dan 1.800 senjata artileri (meriam, rudal, peluncur roket) yang semuanya on load (siap digunakan).

Sebaliknya, Hamas hanya berkekuatan maksimal 20.000 pejuang. Tanpa pesawat tempur, jet, atau helikopter patroli satu pun. Mereka hanya memakai roket Al Banna dan Al Yaasin, modifikasi rudal PG-2 Rusia yang mampu menghancurkan tank Merkava dalam radius 500 meter. Roket lainnya, yang juga hasil modifikasi, maksimal hanya bisa meluncur 55 kilometer. Itu hanya cukup sampai Kota Sderoth, yang bukan jantung komando Israel.

Untuk pertahanan anti serangan udara, mereka mengandalkan rudal Rayyan, modifikasi dari rudal SA-7 Rusia yang dulu digunakan Hizbullah (Lebanon) untuk merontokkan helikopter dan UAV Israel.

Tak Percaya Statistik

Tapi, Hamas memang tak pernah percaya statistik. Apalagi cuma di atas kertas. Buktinya, sejak didirikan Syekh Ahmad Yasin pada 14 Desember 1987, Hamas terus membesar.

Untuk melawan Israel, Hamas membentuk sayap militer Brigade Izzudin Al Qassam. Anggotanya harus melalui seleksi superketat. Mereka diambil dari pemuda-pemuda yang lulus ujian akhlak dan keimanan.

Para recruiter Al Qassam, misalnya, akan mencari calon pejuang dari jamaah salat Subuh di masjid-masjid Gaza dan seluruh kawasan Tepi Barat. Pemuda yang tak pernah ketinggalan salat Subuh berjamaah adalah bibit terbaik prajurit Hamas. Jadi, pemuda Palestina yang suka merokok, apalagi bau minuman keras, jangan harap bisa diterima sebagai personel Al Qassam.

Prajurit ikhlas dan bebas maksiat memang jadi modal utama. Sebab, Hamas yakin kemenangan tak semata-mata hitungan senjata, tapi juga faktor "langit". Mereka percaya dengan perlindungan malaikat yang sudah tahu siapa yang bakal unggul. Seperti saat 300 prajurit Nabi Muhammad sukses melawan 1.300 musuh dalam Perang Badar (2 Hijriah).

Sikap itu buah didikan gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang didirikan Hasan Al Banna di Mesir pada 1948. Syekh Yasin adalah kader IM sejak dipenjara karena ceramahnya pada 1965. Di penjara, putra Palestina asli kelahiran Desa Jaurah, 20 kilometer utara Gaza 1936 itu, bergabung dengan cabang IM Palestina yang berdiri pada 1935. Yasin syahid diterjang rudal Israel pada subuh, 22 Maret 2004.

Maka, pola latihan Al Qasaam juga pengembangan dari Nizham Khash (Biro Khusus) IM yang dibentuk di Kairo, Mesir, 1940. Pada perang Arab-Israel pertama 1948, Nizham mengirim 3.000 prajuritnya melawan Israel. Nizham juga berperan dalam perang Terusan melawan Inggris, 1951. Dalam aktivitas keseharian, Nizham memakai sistem sel tertutup. Satu anggota tak mengenal anggota lain, kecuali dalam satu usroh (grup) yang terdiri atas tujuh sampai 10 orang.

Dalam kitab At Tarbiyah As Siyasiyah 'Inda Jamaah Al Ikhwan Al Muslimin karangan Utsman Abdul Mu'iz Ruslan (diterjemahkan Era Intermedia, Solo, 2000) halaman 575-583, latihan Nizham dijabarkan dengan detail. Di antaranya, mereka mempelajari bela diri, senjata api, perang gerilya, bom dan bahan peledak, topografi, menyelam, serta infiltrasi (penyusupan) militer.

Mereka juga ahli ilmu sandi, terlatih memublikasikan selebaran (propaganda) dan punya data semua institusi Yahudi di Mesir dan Timur Tengah. Selain itu, anggota Nizham mempelajari tafsir Alquran, menghafal 40 hadits Imam Nawawi, berpuasa sunah, dan disiplin membaca Alquran minimal 1 juz per hari.

Sistem Nizham ditiru Al Qassam. Bekal mental penting karena tiap hari mereka diburu pasukan khusus Israel, Sayerat Matkal. Tapi, kematian memang jadi slogan impian tiap anggota Hamas (as syahid asma' amanina). Yang sudah meraihnya akan di-upload di situs resmi www.alqassam.ps.

Selain operasi militer, Hamas berhadapan dengan agen intelijen terhebat sedunia HaMossad leModi'in uleTafkidim Meyuhadim (Mossad). Guru MI5 Inggris dan CIA itu amat piawai menyaru rupa. Seorang agen Mossad bisa tampil bersurban dan berjenggot laksana Syeikh, tapi berceramah tentang hidup damai bersama Israel.

Agen Mossad juga bisa tampil perlente layaknya Bernard Madoff, konglomerat perayu kelas kakap yang sukses menciptakan krisis finansial dunia. Senyum manis ditambah taburan dolar bisa membuat politisi parlemen dan berbagai faksi politik lain di Palestina pecah belah teradu domba.

Untuk melawan Mossad, Hamas mengandalkan dukungan total dari rakyat Palestina. Hamas memang tinggal bersama mereka. Hamas membantu rakyat saat krisis pangan, menjadi guru madrasah anak-anak mereka, dan membangun terowongan jalur penyelundupan bawah tanah Rafah (Mesir)-Gaza agar bayi-bayi Palestina punya susu untuk diminum. Hamas juga santun kepada 3.000 warga Kristiani di Gaza. Tak heran, dalam pemilu pada 25 Januari 2006, Hamas meraup suara terbanyak.

Mereka juga punya koneksi gerakan di luar negeri yang solid. Ulama Hamas Dr Nawwaf Takruri, dosen Universitas An-Najah Nablus, bahkan pernah berceramah di Masjid As Syukur, 200 meter sebelah selatan kantor Graha Pena, Jawa Pos, Jakarta pada November 2007. Dalam perang kali ini, mereka juga dibantu faksi jihad lain di Gaza.

Karena itu, banyak pengamat militer menilai agresi ini bakal sambung menyambung sepanjang 2009. Sebab, kader-kader Hamas di Palestina dan seluruh dunia sudah berjanji tak akan mengerek bendera putih. Mereka yang hanya punya batu akan terus melempar, roket akan terus diluncurkan, dan senjata-senjata selundupan sudah terkokang.

Mereka yang tak bisa datang ke medan perang, akan menyumbang harta, tulisan propaganda, dan doa-doa sepanjang malam. PM Israel Ehud Olmert, Menhan Ehud Barak, dan Menlu Tzipi Livni, tampaknya bakal gigit jari lagi.

*. Ridlwan, wartawan Jawa Pos di Jakarta (email : ridlwan@jawapos.co.id )

Allah Maha Sayang sama aku

AlhamduliLlah wa laa ilaaha illaLlah waLlahu akbar.

Sungguh besar nikmat dan kasih sayang Allah diberikan kepadaku dan keluargaku.

Di tengah kegalauan dan keresahan hati memikirkan banyaknya kesulitan ekonomi yang tengah aku hadapi, Allah menunjukkan kuasaNya yang mengingatkanku untuk selalu khusnudzon dan istiqomah.

Dua bulan yang lalu menjelang masa bayar kredit motor jatuh tempo, uang yang ada di dompet hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sementara di rekening tabungan hanya tersisa sedikit di atas saldo minimal.

Dek, untuk bayar kredit bulan ini mas tak cari pinjaman, ya?” tanyaku ke istri meminta persetujuannya.

Istriku hanya diam tak menjawab. Aku melihat ada seraut kesedihan di balik wajah diamnya kala itu.

Matahari mulai beranjak tinggi menghangatkan dinginnya Kota Batu. Dari pintu depan terdengar ketukan yang saat kubuka muncul wajah penuh kelembutan dan kasih sayang dari ibu yang melahirkan dan membesarkanku. Baru duduk di kursi ruang tamu, ibuku menyampaikan tujuan utamanya datang ke rumah kontrakanku.

Le, kemarin ibu lihat di TV ada pengumuman agar segera menukarkan uang lama dengan yang baru karena akan tidak berlaku lagi. Ibu punya sejumlah uang ratusan ribu lama. Tolong kamu tukarkan ke bank, nanti kembalikan ke ibu yang satu juta, sisanya buat kamu,” kata ibuku sembari menyerahkan gulungan uang yang dimaksud.

Aku buka gulungan itu dan aku hitung, ternyata sisa yang mau diberikan ibu kepadaku persis sejumlah uang yang aku butuhkan untuk membayar kredit motor. Bergegas aku ke belakang menemui istriku yang kulihat tengah merapikan jilbabnya di depan cermin karena akan pergi mengisi taujih pengajian ibu-ibu di kampung sebelah. Dari belakang aku rangkul pundak istriku dan kucium kepalanya dan kuucapkan rasa syukur atas rizeki Allah yang datang tanpa kami perkirakan sama sekali. Tanpa aku ceritakan, istriku pasti tahu karena di rumah yang kecil ini tentunya dia mendengarkan pembicaraanku dengan ibu dari dalam kamar yang hanya disekat oleh triplek tipis. Dari cermin aku lihat ada mata yang sembab menahan tangis.

-oOo-

Tadi malam selepas isya’ seperti biasa aku yang memasukkan motor ke dalam rumah. Setelah seharian dipakai istri kuliah dan aktifitas yang lain, motor diparkir di teras rumah yang jarak ke jalan depan rumah hanya dibatasi pagar dan parit yang jauhnya tidak sampai 3 meter. Ketika kunci kontak akan aku pasang, aku lihat sesuatu di lubang kunci. Aku ambil dengan ibu jari dan jari telunjukku, setelah aku amati ternyata itu potongan besi tipis. Aku tersadar bahwa motorku satu-satunya yang kreditannya masih kurang 6 kali lagi hampir saja dicuri orang.

Bergegas aku masuk ke rumah dan kuserahkan potongan besi itu ke istriku.

“Mulai besok motor langsung masukkan rumah,” dengan sedikit menahan kaget aku lanjutkan kalimatku dengan beragam kata agar istriku lebih hati-hati, karena tidak berapa lama pindah ke kontrakan ini dia juga pernah lupa mencabut kunci kontak dan meninggalkan motor di depan rumah begitu saja.

Istriku terlihat shock.

Setelah merasa cukup memberikan nasehat, aku kembali ke depan. Aku coba memasukkan kunci kontak ke lubangnya dan baru aku sadar posisi stang motor sudah tidak terkunci. Ternyata kunci kontak hanya bisa masuk ¼ bagian saja, aku pikir di dalam lubang masih ada patahan besi yang lain. Setelah aku masukkan rumah dan aku sorot dengan lampu senter, ternyata kontak sepeda motorku telah rusak. Lubang dari depan sampai bagian dalam sudah tidak lurus lagi, itulah kenapa kuncinya tidak bisa masuk seluruhnya.