Minggu, Mei 31, 2009

Antara Wartel dan Hotel

Hari libur seperti biasanya diisi dengan memandikan dua malaikat kecilku...
Setelah Umar tuntas aku mandikan dan memakai pakaian, giliran Nasywa yang mesti dimandikan.

Sebenarnya Nasywa sudah biasa mandi sendiri, tapi kalau hari libur begini sering-sering ngalemnya muncul dan minta dimandikan.

Sesaat setelah guyuran pertama aku bilang ke Nasywa," Nanti kalau punya rumah sendiri kamar mandinya ndak kayak ini, nggak ada bak mandinya tapi pakai shower."

"Yang kayak di wartel itu, tah, Bi?" respon Nasywa.
"Wartel bagaimana?" tanyaku balik.
"Yang waktu kita masih di Pasuruan dulu itu, lho," jawab Nasywa.
"Hotel..." aku membenarkan sambil menahan tawa.

Memang, dulu waktu tinggal di Pasuruan istriku pernah mengisi pelatihan Quantum Learning di Hotel Songgoriti. Kebetulan dapat jatah satu kamar yang kalau malam kami isi berempat. Nasywa menikmati sekali dua malam tidur di sana, dengan bathub dan renang di hari terakhir.

"Bukan, cuma pancuran aja seperti di rumah Budhe Lilik, ndak pake bak-nya seperti yang di hotel itu.."