Jumat, November 13, 2009

Menentukan Arah Kiblat

Setelah memasuki pekan kedua di tempat kerja yang baru, dimana segala hal masih belum tertata rapi, termasuk tempat sholat, sehingga baru kemarin terpikirkan arah kiblat yang selama hampir dua pekan dipakai sudah benar apa belum. Kalau mulai hari pertama sampai dua hari yang lalu arah kiblat langsung lurus dengan bangunan, mulai kemarin teman dari Semarang mengusulkan agak serong ke kanan. Dia menyatakan, tanpa bantuan kompas, bahwa bangunan menghadap ke timur, sehingga untuk sholat menghadap ke arah belakang gedung dengan sedikit serong ke kanan.

Malam harinya aku penasaran, apa benar arah kiblat kami dalam sholat yang "difatwakan" teman dari Semarang tadi... Kebetulan pas akses internet aku coba googling dan ketemu situs untuk mengetahui arah kiblat, salah satunya: http://www.al-habib.info/qibla-pointer/index_id.htm

Bermula dari situ aku ingin mengetahui arah kiblat dari beberapa masjid yang aku sering sholat di dalamnya. Pertama masjid di kota kelahiranku, mBatu, yaitu Masjid An-Nur.

Aku yakin para pendiri masjid itu dalam menentukan arah kiblat tidak dengan bantuan internet. Bisa jadi dilakukan cara konvensional, yaitu mengarahkan pandangan ke arah matahari saat tepat berada di atas Ka'bah, dimana setiap tahun ada dua waktu. 28 Mei pukul 16:18 WIB dan tanggal 16 Juli pukul 16:27 WIB.

Nah, dari situs yang aku tulis di atas, Masjid An-Nur terlihat pas mengarah ke kiblat.


Dari situ aku jadi ingin mengetahui arah kiblat masjid lain yang aku kenal. Masjid Jamek Kota Malang dan Masjid Manarul Ilmi Institut Teknologi Sepuluh Nopember - ITS- Surabaya.
Ternyata mengacu dari situs itu, arah kiblat dua masjid yang kusebut terakhir kalau diambil tegak lurus dengan bangunan ternyata kurang tepat.

Masjid Jamek Malang:


Masjid Manarul Ilmi: