Kamis, Januari 08, 2009

Allah Maha Sayang sama aku

AlhamduliLlah wa laa ilaaha illaLlah waLlahu akbar.

Sungguh besar nikmat dan kasih sayang Allah diberikan kepadaku dan keluargaku.

Di tengah kegalauan dan keresahan hati memikirkan banyaknya kesulitan ekonomi yang tengah aku hadapi, Allah menunjukkan kuasaNya yang mengingatkanku untuk selalu khusnudzon dan istiqomah.

Dua bulan yang lalu menjelang masa bayar kredit motor jatuh tempo, uang yang ada di dompet hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sementara di rekening tabungan hanya tersisa sedikit di atas saldo minimal.

Dek, untuk bayar kredit bulan ini mas tak cari pinjaman, ya?” tanyaku ke istri meminta persetujuannya.

Istriku hanya diam tak menjawab. Aku melihat ada seraut kesedihan di balik wajah diamnya kala itu.

Matahari mulai beranjak tinggi menghangatkan dinginnya Kota Batu. Dari pintu depan terdengar ketukan yang saat kubuka muncul wajah penuh kelembutan dan kasih sayang dari ibu yang melahirkan dan membesarkanku. Baru duduk di kursi ruang tamu, ibuku menyampaikan tujuan utamanya datang ke rumah kontrakanku.

Le, kemarin ibu lihat di TV ada pengumuman agar segera menukarkan uang lama dengan yang baru karena akan tidak berlaku lagi. Ibu punya sejumlah uang ratusan ribu lama. Tolong kamu tukarkan ke bank, nanti kembalikan ke ibu yang satu juta, sisanya buat kamu,” kata ibuku sembari menyerahkan gulungan uang yang dimaksud.

Aku buka gulungan itu dan aku hitung, ternyata sisa yang mau diberikan ibu kepadaku persis sejumlah uang yang aku butuhkan untuk membayar kredit motor. Bergegas aku ke belakang menemui istriku yang kulihat tengah merapikan jilbabnya di depan cermin karena akan pergi mengisi taujih pengajian ibu-ibu di kampung sebelah. Dari belakang aku rangkul pundak istriku dan kucium kepalanya dan kuucapkan rasa syukur atas rizeki Allah yang datang tanpa kami perkirakan sama sekali. Tanpa aku ceritakan, istriku pasti tahu karena di rumah yang kecil ini tentunya dia mendengarkan pembicaraanku dengan ibu dari dalam kamar yang hanya disekat oleh triplek tipis. Dari cermin aku lihat ada mata yang sembab menahan tangis.

-oOo-

Tadi malam selepas isya’ seperti biasa aku yang memasukkan motor ke dalam rumah. Setelah seharian dipakai istri kuliah dan aktifitas yang lain, motor diparkir di teras rumah yang jarak ke jalan depan rumah hanya dibatasi pagar dan parit yang jauhnya tidak sampai 3 meter. Ketika kunci kontak akan aku pasang, aku lihat sesuatu di lubang kunci. Aku ambil dengan ibu jari dan jari telunjukku, setelah aku amati ternyata itu potongan besi tipis. Aku tersadar bahwa motorku satu-satunya yang kreditannya masih kurang 6 kali lagi hampir saja dicuri orang.

Bergegas aku masuk ke rumah dan kuserahkan potongan besi itu ke istriku.

“Mulai besok motor langsung masukkan rumah,” dengan sedikit menahan kaget aku lanjutkan kalimatku dengan beragam kata agar istriku lebih hati-hati, karena tidak berapa lama pindah ke kontrakan ini dia juga pernah lupa mencabut kunci kontak dan meninggalkan motor di depan rumah begitu saja.

Istriku terlihat shock.

Setelah merasa cukup memberikan nasehat, aku kembali ke depan. Aku coba memasukkan kunci kontak ke lubangnya dan baru aku sadar posisi stang motor sudah tidak terkunci. Ternyata kunci kontak hanya bisa masuk ¼ bagian saja, aku pikir di dalam lubang masih ada patahan besi yang lain. Setelah aku masukkan rumah dan aku sorot dengan lampu senter, ternyata kontak sepeda motorku telah rusak. Lubang dari depan sampai bagian dalam sudah tidak lurus lagi, itulah kenapa kuncinya tidak bisa masuk seluruhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahagia dan terima kasih untuk komentar yang diberikan...