Kamis, Januari 10, 2008

Buburnya Abi

Salah satu hal yang aku syukuri bisa mencari nafkah di tempat kerjaku sekarang, PT. King Jim Indonesia (www.kingjim.co.jp), adalah adanya fasilitas general check up setahun sekali, sehingga aku bisa memantau kesehatanku secara lebih dalam dari hasil check up tersebut.
Aku sempat sedikit resah ketika dalam 3 tahun terakhir kadar cholesterol dalam darahku di atas normal yang harusnya di bawah 200 mg/dl. Tahun 2005 tercatat 223 mg/dl, tahun 2006 naik menjadi 232 mg/dl dan yang terakhir, tahun 2007, sempat turun menjadi 229 mg/dl.

Aku tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan kenalanku Accounting Manager perusahaan sebelah yang kadar kolesterolnya sampai 290
mg/dl. Sebab, aku yang segitu aja kadang kalau pas pusing rasanya minta ampun.

Untuk mencoba mengurangi kadar kolesterolku itu, salah satu upaya yang aku lakukan adalah mengkonsumsi Quaker Oats yang katanya iklan bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tapi untuk pagi ini aku tidak mengkonsumsinya di rumah karena istriku harus menyiapkan konsumsi untuk acara daurah di SDIT Bina Insan Cendekia tempatnya mengamalkan ilmu sebagai guru, sehingga dua malaikat kecil di rumah harus aku yang memandikan semua.

Hari ini di kalender memang tanggal merah, 1 Muharram 1429H, tapi aku tetap harus masuk kerja karena hari libur digeser besok supaya nyambung dengan libur pekanan, Sabtu-Ahad.

Selesai memandikan, mengolesi minyak telon dan memakaikan diapers dan baju untuk Umar berikut memandikan Nasywa, aku siapkan "sarapan pagiku" ke dalam wadah plastik kecil untuk nanti aku makan di kantor. Melihat itu Nasywa bertanya.

"Itu apa, Bi?"
"Buburnya Abi," jawabku.
"Orang besar kok makan bubur, yang makan bubur itu ya anak kecil itu," kata Nasywa sambil menunjuk adeknya yang lagi asik main.

1 komentar:

  1. saya n ibu saya makan terus selama 3 bulan bisa turun banyak lho kadar chole nya... tapi harus konsisten n tahan nafsu. pagi siang malam makan itu tanpa lauk. udah gitu saya juga jadi rajin olahraga.


    hehehe... memang musuh terberat kita adalah [nafsu] diri sendiri :)

    BalasHapus

Bahagia dan terima kasih untuk komentar yang diberikan...